Tempurung kelapa bagi sebagian orang mungkin menjadi limbah yang tidak berguna. Namun siapa sangka tempurung kelapa yang yang sudah diolah menjadi briket menembus pasar ekspor. Tentu saja keuntungan dari bisnis briket tempurung kelapa ini bukan nilai yang kecil. Briket tempurung kelapa ini banyak dipilih sebagai bahan bakar karena memiliki energi 7.340 kalori sehingga menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan dengan briket arang kayu biasa. Selain itu ada kegunaan lain yang biasa memanfaatkan briket tempurung kelapa ini misalnya shisa.
Pasar Briket tempurung kelapa ini kebanyakan malah untuk ekspor dengan prosentase 80 persen sedangkan sisanya 20 persen untuk pasar dalam negeri. Beberapa negara tujuan eksport briket tempurung kelapa antara lain negara-negara timur tengah, Jepang, Australia dan lain-lain.
Keuntungan bisnis briket tempurung kelapa ini tergolong lumayan besar. Novi Setiawan,salah satu pelaku bisnis briket tempurung kelapa dari Bantul Yogyakarta,ini bisa mengantongi omzet Rp 97 juta per bulan. Adapun Fahni dari Gresik meraup omzet Rp 80 juta sampai Rp 100 juta per bulan.
Untuk membuat briket tempurung kelapa yang laku di pasaran eksport memang memiliki persyaratan yang cukup ketat. Salah satunya adalah bahan baku briket yaitu tempurung kelapa benar-benar bebas dari serat kulit kelapa, jika masih ada serat kulit kelapa arang batok tidak bisa terbakar sempurna.
Jika anda terarik menekuni bisnis briket tempurung kelapa ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar menghasilkan briket yang baik.
Pertama adalah langkah pembakaran tempurung. Pada tahap ini, tempurung tidak boleh memiliki potongan terlalu kecil. Idealnya berukuran belah dua atau empat.
Langkah selanjutnya adalah menghancurkan tempurung kelapa dengan kondisi masih sedikit kasar. Setelah menjadi seperti tepung kasar, bahan baku tadi dicampur dengan cairan pelekat yang terbuat dari bubur tepung tapioka dengan perbandingan 1:4. Bubur tapioka tidak lebih dari 5%.
Setelah menjadi campuran, kemudian dicetak menggunakan mesin press hingga membentuk persegi dengan ukuran 20 cm x 20 cm dan ketebalan 2,5 cm atau sesuai permintaan pembeli. Langkah terakhir adalah menjemur dan mengoven briket dengan tujuan agar briket tidak berjamur.
Bisnis briket tempurung kelapa selain memanfaatkan limbah tempurung kelapa juga mendatangkan keuntungan yang menggiurkan. Apalagi Indonesia kaya akan produksi kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar