Tosan Aji

Istilah Tosan Aji adalah istilah bahasa dalam Jawa untuk yang menyangkut segala senjata tradisional yang terbuat dari besi yang dianggap sebagai pusaka. Tosan Aji adalah benda budaya warisan nenek moyang yang khas, indah dan antik yang dibuat dengan cara seni tempa. Para pecinta Tosan Aji ada yang mempercayai kekuatan supranatural dari suatu Tosan Aji (sisi isoteris) dan ada pula yang hanya mengagumi Tosan Aji karena keindahan bentuknya (sisi exoteris). Aku menganggap sisi isoteris hanyalah suatu mitos, tapi aku mencintai Tosan Aji karena keindahan bentuknya, kekaguman pada empu pembuatnya, dan filosofi-nya yang tinggi. Selain itu, siapa lagi yang bisa mencintai budaya bangsa selain kita sendiri? Seperti kata almarhum bapak Bambang Harsrinuksmo (wartawan, penulis, budayawan dan pecinta Tosan Aji / Keris), ".. haruskah anak cucu kita kelak belajar mengenai budaya perkerisan pada orang asing..?" Keris bukan cuma keindahan seni multidimensi, teknologi dan falsafah, tapi juga merupakan bukti peradaban tinggi bangsa Indonesia.

Tosan Aji adalah seni tempa yang pembuatannya minimal menggunakan 2 bahan logam. Pembuatan Tosan Aji biasanya menggunakan bahan besi dan baja, dan sebagian besar menambahkan dengan campuran pamor. Bentuk dari suatu Tosan Aji tersebut disebut Dapur. Perkiraan usia dari suatu Tosan Aji disebuh Tangguh. Pamor adalah gambaran atau motif atau hiasan pada permukaan bilah Tosan Aji yang terjadi karena penyekutuan dua macam logam atau lebih melalui proses penempaan. 

Campuran pamor biasanya berupa batu meteor yang mengandung Titanium, nikel atau bahan pamor dari Luwu. Bila tidak diwarangi, suatu Tosan Aji hanya tampak seperti besi biasa. Bila telah diwarangi, besi akan kelihatan berwarna hitam, baja akan tampak berwarna kecoklatan dan pamor akan kelihatan putih keperakan yang menampilkan suatu bentuk tertentu, karena bentuk tiap pamor berbeda, cara tempanya mlumah, miring, gabungan atau dipuntir, cara jadinya pamor tiban atau direkayasa, dll, yang kemudian oleh para pecinta Tosan Aji, pamor tersebut diberi nama tertentu untuk membedakan tiap pamor. Ada juga Tosan Aji yang diperindah dengan menambahkan kinatah emas berupa kinatah naga, singa, gajah, dll. 

Kinatah adalah bentuk hiasan pada bilah Tosan Aji yang dibuat dengan cara menatah atau mungukir permukaan logam bilah Tosan Aji itu, sehingga hasil tatahan dan ukiran ini membentuk relief yang menonjol dari permukaan bilahnya. Selain kinatah, sebuah Tosan Aji juga diperindah dengan cara sinarasah, yaitu membentuk parit-parit yang menggores permukaan logam bilah Tosan Aji. Pada parit-parit itu kemudian dijejalkan logam lain, misalnya emas, perak atau kuningan, dan setelah itu diratakan lagi. 



Tidak ada komentar:

Warta Loka | Seribu Satu Catatan Dalam Dunia Penuh Warna
© All Rights Reserved | Best View With Mozilla Firefox