Metode Penciptaan Keris

Pada dasarnya seorang Empu adalah seorang yang ahli dalam bidang seni, landasan dalam penciptaanya tidak lepas pada bahasa-bahasa simbol dari alam ataupun pada prilaku serta tatanan kehidupan pada masanya. Bila dikaji lebih dalam hasil karya seorang empu terutama keris, keris merupakan penyederhanaan bahasa ungkap dari sedemikian rumitnya bahasa kehidupan pada masa itu yang menyangkut tentang prilaku, agama, politik, cita-cita, teknologi dll. Bisa dikatakan keris ibarat Puisi, satu kata memiliki jutaan makna demikian pula satu rerincikan/bagian pada keris memiliki makna yang sangat dalam.

Dalam penciptaan keris seorang empu tidak semata-mata menekankan pada proses garapnya saja tetapi juga mendalami pengetahuan-pengetahuan lain yang menunjang akan keahlianya. Bila seorang empu hanya mendalami proses garap saja maka karyanya akan mentah dan hambar tetapi demikian pula tanpa produktif dalam proses garap karyanya akan kaku dan minim dari capaian karakter yang diinginkanya.

Seperti telah diungkapkan di muka bahwa seorang empu juga mendalami pengetahuan-pengetahuan lain terutama ajaran agama dan sastra, ajaran ini untuk mematangkan kedalaman jiwanya sehingga di dalam pencapaian ketenangan dapat berproses kreatif secara matang.

Seorang empu merupakan seorang yang mampu merangkum pemaknaan, maksud dan tujuan dari pembutan keris sehingga keris yang dihasilkan benar-benar sesuai dan bermanfaat bagi pemesannya/kalayak umum. Sang empu dalam menbuat karya sucinya melakukan sebuah “tapa laku” yang rumit dimana sang empu memadukan sang guru bakal (logam dari bumi ) dan sang guru dadi (sesuatu yang dari langit) kemudian dilebur menjadi sebuah keris yang ampuh. Dalam proses cipta karyanya seorang empu terus berdoa dan membaca mantra-mantra suci agar karya yang dihasilkan benar-benar baik dan sempurna. Konsepsi ini menunjukan keluhuran dalam penciptaan keris tidak dapat dilepaskan dari tingkat pemahaman spiritual religius Ketuhanan.

Adapun langkah-langkah proses pembuatan keris sebagai berikut :
  • Pembuatan sesaji dan persiapan tapa laku yang dilakukan sang empu ataupun sang pemesan (penentuan saat pembuatan, dapur dan pamor keris)
  • Penempaan, yaitu penyatuan beberapa unsur logam untuk membuat pola pamor hingga bentuk dasr bilah (bakalan)
  • Pengerjaan ditai-ditail rerincikan bilah keris sehingga sehingga sesuai dengan dapur keris yang diinginkan.
  • Sesaji penutupan, yaitu ungkapan rasa syukur karena keris yang dibuat telah selesai dan sesaui dengan yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Warta Loka | Seribu Satu Catatan Dalam Dunia Penuh Warna
© All Rights Reserved | Best View With Mozilla Firefox