Sumber : http://warisdjati.blogspot.com/
Sejarah perjalanan sarak di minangkabau, semuanya berawal dari ranah
piaman, yang dibawa oleh Syekh Burhanuddin dari Tanah Ulakan, Pesisir
pantai, terus menyebar sampai kepedalaman daerah minangkabau dan
kenegara tetanggak. Disamping Syekh Burhanuddin, dalam catatan sejarah
rang piaman banyak ulama-lama besar berpengaruh yang lahir dan merasul
(berdakwah) di piaman, seperti Tuangku Nan Basaruang di Ulakan, Syekh M.
Hatta di Nagari Kapalo Koto, Syekh Mato Aie di Nagari Pakandangan,
Syekh Tuangku Tampe Talang di Kuranji Hilir, Tuangku Badinah di Nagari
Sungai Garinggiang, Tuangku Johor di Limu Purut, Tuangku Lubuak Ipuah di
Nan Sabaris, Syekh Harun Bin Abdulla Gani di Toboh Pariaman, dan Syekh
Tuangku Saliah Kiramat dan banyak lagi ulama besar piaman lainnya yang
tidak bisa digambarkan dalam tulisan ini.
Setiap ulama yang ada di piaman memiliki kisah-kisah yang menarik untuk diceritakan, semua ulama besar tersebut telah memberikan kontribusi dan mendudukan pondasi kuat tegagnya ajaran sarak (agama islam) di ranah piaman dan minangkabau, salah satunya contoh adalah Syekh Mato Aie di Pakandangan, semasa hidup Syekh Mato aie memiliki murit dan pengikut dimana-mana, ini dapat kita lihat dari ramainya orang berziyarah pada saat bulan ramadhan mau masuk, dilihat makam Syekh Mato Aie yang berda dipakandangan sangat ramai di kunjungi oleh para peziyarah tersebut, baik yang berasal dari Piaman sendri, mapun dari luar piaman sperti dari Aceh, Damasraya dan Batusangkar.
Disamping Syekh Mato Aie yang memiliki pengaruh yang besar, ada juga ulama piaman yang sangat karismatik dan memiliki kiramat (kemuliyaan) yaitu Syekh Tuangku Saliah Kiramat atau orang Sungai Sariak mengatakan “Ungku Saliah”, Tuangku Saliah yang nama sebenarnya “dawaik”, beliau dilahirkan di PS. Panjang tahun 1890, dan meninggal pada tahun 1974, adalah ulama piaman yang memiliki banyak murit dan pengikut, semasa hidupnya Ungku Saliah memiliki Surau di Ujung Gunung Sungai Sariak dan beliau dimakamkan sekarang di Korong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Sariak, kita bisa lihat goboanya disana.
Perjalan dakwah Ungku Saliah atau yang disebut oleh orang tua-tua kampuang juga merassul beliau dilakukan di beberapa tempat di daerah piaman dan minangkabau ini, Ungku Saliah menurut cerita urang tuo-tuo dulu mengatakan bahwa Ungku Saliah merupakan seorang umat manusia mengajarkan Islam kepada semua masyarakat piaman, yang memiliki kelebihaan, sehingga dengan kelebihaan itu dijelaskan Ungku Saliah memiliki kiramat dan keistimewaan sebagai ulama, seperti Pertama, Do,a Ungku Saliah yang banyak dikabulkan oleh Allah. SWT. Sehingga pada waktu beliau masih hidup banyak masyarakat atau muritnya yang minta didoakan oleh Tuangku Saliah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. SWT, Kedua Ungku Saliah memiliki indera yang lebih dari kabanyakan orang, sehingga Ungku Saliah pernah meramalkan dan mempredisi kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam waktu dekat dan kejadian-kejadian yang akan terjadi kedepan,
Ketiga Ungku Saliah mampu memberikan obat dan penawar kepada orang sakit, sehingga dalam ceritanya orang sakit tersebut bisa sembuh dan sehat kembali, Keempat beliau juga termasuk yang menentang dan melawan penjajagan Belanda, dalam riwayatnya Ungku Saliah pernah dipenjaraa dengan muritnya oleh Belanda. Kelima disaat beliau mengisi ceramah atau mengisi pengajian, Ungku Salih bisa hadir diwaktu bersamaan dibeberapa surau, dan banyak lagi kiramat yang dimiliki oleh Tuangku Saliah tersebut.
Kehidupan Tuangku Saliah dalam cerita orang-orang tua dulu memiliki keistimewaan yang sangat menonjol, dalam sejarahnya tidak banyak penulis atau sasrawan yang mengkaji dan menuliskan kisah-kisah beliau, dari gambaran penulis banyak cerita-cerita yang dipercayai pernah terjadi pada masa hidup beliau yang tidak ditulisakan, hanya cerita-cerita yang banya berkembang ditengah masyarakat Piaman seperti Tuangku Saliah semasa hidup beliau sering ke Koto Mambang, setiap jumaatnya, setiap kedatangan beliau disambut oleh masyarakat dengan penuh penghargaan, semua orang dengan ikhlas memberikan apa saja yang diminta dan diinginkan oleh Tuangku Saliah, banyak orang bersedekah dan Ungku Saliah pun banyak memberikan kepada masyarakat, cerita M. Yadi khibo, (prantau piaman) mengatakan bahwa diwaktu kecil yadi, Ungku Saliah pernah memberikan 3 (tiga) benda, berupa ganto padati, tangkelek, dan sagenggam bareh (beras), semua benda itu disimpan oleh orang tuan yadi untuk dijadikan obat dan penawar sakit.
Disamping itu ada juga kisah, pada masa itu, ada salah seorang pengikutnya bernama sabar, yang ditegur oleh Ungku saliah yang belum membayar nazar, dan biasanya Tuangku Saliah selalu mengingatnya karna dia tahu selalu, kalau muritnya sabar itu kilaf belum membayarnya. Ada juga kisah yang digambarkan pada saat Belanda menyerang Lubuk Alung dengan membom bardir Pasar Lubuk Alung, sebelum terjadi penyerangan Belanda, Tuangku Saliah sudah memperingatkan warga Pasar Lubuak Aluang agar berhati. dengan mengataka bahwa sebetar lagi akan ada hujan lebat, maka padi yang terjemur agar segera di bangkit atau diteduhkan, sedangkan pada waktu itu hari sangat panas terik, alhasil ternya yang dimaksut dari Ungku Saliah itu adalah akan ada serangan bom dan mortir dari penjajah Belanda.
Syekh Tuangku Saliah Kiramat memiliki pengikut yang banyak, malah sampai sekarang masyarakat Piaman masih memiliki kerpercayaan yang diujutkan dengan dipajangnya foto Ungku Saliah di beberapa tempat, malah dikeramaian. Seandainya kita melakukan perjalanan kesetiap daerah dan kota di Indonesia, lalu singgah di warung nasi Padang, maka banyak kita temukan adanya foto-foto Ungku Saliah yang dipajang didinding rumah makan padang tersbut, bisa kita lihat dipajang didekat kasir, dipintu keluar dan lainya. Maka bisa dipastikan bahwa orang yang memasang foto Ungku Saliah tersbut merupakan pengikut.
Dalam sejarah Ungku Saliah, hanya dilukiskan oleh orang piaman dalam bentuk cerita dari mulut-kemulut, sampai hari ini belum ada penelitian yang ilmiah yang menggali dan melakukan penelitian akademis dari sosok sebenarnya Tuangku Saliah tersbut, dalam kesimpulan tulisan ini, begitu heroiknya kisah beliau maka patutlah kiranya masyarakat Piaman dan masyarakat minangkabau melakukan pengkajian dan meneliti jejak dan sejara Syekh Tuangku Saliah Kiramat untuk dibukukan dan dimunculkan dalam cacatan sejarah seorang ulama yang berpengaruh diminagkabau.
Setiap ulama yang ada di piaman memiliki kisah-kisah yang menarik untuk diceritakan, semua ulama besar tersebut telah memberikan kontribusi dan mendudukan pondasi kuat tegagnya ajaran sarak (agama islam) di ranah piaman dan minangkabau, salah satunya contoh adalah Syekh Mato Aie di Pakandangan, semasa hidup Syekh Mato aie memiliki murit dan pengikut dimana-mana, ini dapat kita lihat dari ramainya orang berziyarah pada saat bulan ramadhan mau masuk, dilihat makam Syekh Mato Aie yang berda dipakandangan sangat ramai di kunjungi oleh para peziyarah tersebut, baik yang berasal dari Piaman sendri, mapun dari luar piaman sperti dari Aceh, Damasraya dan Batusangkar.
Disamping Syekh Mato Aie yang memiliki pengaruh yang besar, ada juga ulama piaman yang sangat karismatik dan memiliki kiramat (kemuliyaan) yaitu Syekh Tuangku Saliah Kiramat atau orang Sungai Sariak mengatakan “Ungku Saliah”, Tuangku Saliah yang nama sebenarnya “dawaik”, beliau dilahirkan di PS. Panjang tahun 1890, dan meninggal pada tahun 1974, adalah ulama piaman yang memiliki banyak murit dan pengikut, semasa hidupnya Ungku Saliah memiliki Surau di Ujung Gunung Sungai Sariak dan beliau dimakamkan sekarang di Korong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Sariak, kita bisa lihat goboanya disana.
Perjalan dakwah Ungku Saliah atau yang disebut oleh orang tua-tua kampuang juga merassul beliau dilakukan di beberapa tempat di daerah piaman dan minangkabau ini, Ungku Saliah menurut cerita urang tuo-tuo dulu mengatakan bahwa Ungku Saliah merupakan seorang umat manusia mengajarkan Islam kepada semua masyarakat piaman, yang memiliki kelebihaan, sehingga dengan kelebihaan itu dijelaskan Ungku Saliah memiliki kiramat dan keistimewaan sebagai ulama, seperti Pertama, Do,a Ungku Saliah yang banyak dikabulkan oleh Allah. SWT. Sehingga pada waktu beliau masih hidup banyak masyarakat atau muritnya yang minta didoakan oleh Tuangku Saliah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. SWT, Kedua Ungku Saliah memiliki indera yang lebih dari kabanyakan orang, sehingga Ungku Saliah pernah meramalkan dan mempredisi kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam waktu dekat dan kejadian-kejadian yang akan terjadi kedepan,
Ketiga Ungku Saliah mampu memberikan obat dan penawar kepada orang sakit, sehingga dalam ceritanya orang sakit tersebut bisa sembuh dan sehat kembali, Keempat beliau juga termasuk yang menentang dan melawan penjajagan Belanda, dalam riwayatnya Ungku Saliah pernah dipenjaraa dengan muritnya oleh Belanda. Kelima disaat beliau mengisi ceramah atau mengisi pengajian, Ungku Salih bisa hadir diwaktu bersamaan dibeberapa surau, dan banyak lagi kiramat yang dimiliki oleh Tuangku Saliah tersebut.
Kehidupan Tuangku Saliah dalam cerita orang-orang tua dulu memiliki keistimewaan yang sangat menonjol, dalam sejarahnya tidak banyak penulis atau sasrawan yang mengkaji dan menuliskan kisah-kisah beliau, dari gambaran penulis banyak cerita-cerita yang dipercayai pernah terjadi pada masa hidup beliau yang tidak ditulisakan, hanya cerita-cerita yang banya berkembang ditengah masyarakat Piaman seperti Tuangku Saliah semasa hidup beliau sering ke Koto Mambang, setiap jumaatnya, setiap kedatangan beliau disambut oleh masyarakat dengan penuh penghargaan, semua orang dengan ikhlas memberikan apa saja yang diminta dan diinginkan oleh Tuangku Saliah, banyak orang bersedekah dan Ungku Saliah pun banyak memberikan kepada masyarakat, cerita M. Yadi khibo, (prantau piaman) mengatakan bahwa diwaktu kecil yadi, Ungku Saliah pernah memberikan 3 (tiga) benda, berupa ganto padati, tangkelek, dan sagenggam bareh (beras), semua benda itu disimpan oleh orang tuan yadi untuk dijadikan obat dan penawar sakit.
Disamping itu ada juga kisah, pada masa itu, ada salah seorang pengikutnya bernama sabar, yang ditegur oleh Ungku saliah yang belum membayar nazar, dan biasanya Tuangku Saliah selalu mengingatnya karna dia tahu selalu, kalau muritnya sabar itu kilaf belum membayarnya. Ada juga kisah yang digambarkan pada saat Belanda menyerang Lubuk Alung dengan membom bardir Pasar Lubuk Alung, sebelum terjadi penyerangan Belanda, Tuangku Saliah sudah memperingatkan warga Pasar Lubuak Aluang agar berhati. dengan mengataka bahwa sebetar lagi akan ada hujan lebat, maka padi yang terjemur agar segera di bangkit atau diteduhkan, sedangkan pada waktu itu hari sangat panas terik, alhasil ternya yang dimaksut dari Ungku Saliah itu adalah akan ada serangan bom dan mortir dari penjajah Belanda.
Syekh Tuangku Saliah Kiramat memiliki pengikut yang banyak, malah sampai sekarang masyarakat Piaman masih memiliki kerpercayaan yang diujutkan dengan dipajangnya foto Ungku Saliah di beberapa tempat, malah dikeramaian. Seandainya kita melakukan perjalanan kesetiap daerah dan kota di Indonesia, lalu singgah di warung nasi Padang, maka banyak kita temukan adanya foto-foto Ungku Saliah yang dipajang didinding rumah makan padang tersbut, bisa kita lihat dipajang didekat kasir, dipintu keluar dan lainya. Maka bisa dipastikan bahwa orang yang memasang foto Ungku Saliah tersbut merupakan pengikut.
Dalam sejarah Ungku Saliah, hanya dilukiskan oleh orang piaman dalam bentuk cerita dari mulut-kemulut, sampai hari ini belum ada penelitian yang ilmiah yang menggali dan melakukan penelitian akademis dari sosok sebenarnya Tuangku Saliah tersbut, dalam kesimpulan tulisan ini, begitu heroiknya kisah beliau maka patutlah kiranya masyarakat Piaman dan masyarakat minangkabau melakukan pengkajian dan meneliti jejak dan sejara Syekh Tuangku Saliah Kiramat untuk dibukukan dan dimunculkan dalam cacatan sejarah seorang ulama yang berpengaruh diminagkabau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar