Kenapa wanita memiliki usia rata-rata yang lebih panjang dibandingkan pria? Hasil kajian terbaru menunjukkan, wanita dapat hidup bertahan lebih lama karena sel-sel tubuh mereka lebih baik ketimbang pria dalam hal memperbaiki diri.
Dalam laporan yang diterbitkan Scientific American pada November ini, Professor Tom Kirkwood dari Newcastle University, Inggris, menyatakan, tubuh wanita secara genetika memiliki mekanisme lebih baik dalam hal perbaikan sel-sel rusak demi melahirkan keturunan yang sehat.
Kirkwood dalam sebuah wawancara pekan lalu menyebutkan, fakta itu membuat tubuh pria secara biologis terkesan "sekali pakai" (disposable) dan oleh sebab itulah Kaum Adam meninggal di usia lebih muda.
Kirkwood berargumen, tubuh pria bersifat "sekali pakai" karena gen-gen mereka telah diturunkan kepada generasi berikutnya. "Teori ini sekarang sudah dapat diterima secara luas. Penuaan tidak dipicu oleh waktu," ungkap Kirkwood.
Menurut teori yang berkembang, proses penuaan dalam tubuh diatur oleh gen-gen yang menentukan tingkat pemeliharaan yang memperbaiki kerusakan sel. Sebagian besar kerusakan tersebut tidak dapat dihindari dan timbul akibat radikal bebas.
Kerusakan ini dapat mencederai DNA sel ataupun membran sel yang seharusnya diperbaiki. Beberapa kerusakan juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti kebiasaan merokok. Dalam teori Kirkwood, penuaan adalah sesuatu yang tidak diprogram sebelumnya karena gen-gen yang memperbaiki sel dapat dimodifikasi.
Di Inggris, perbedaan angka harapan hidup pria dan wanita saat ini semakin tipis, yakni sekitar 4,2 tahun (turun dari 6 tahun selama kurun waktu 27 tahun terakhir). Bayi laki-laki dapat hidup hingga usia rata-rata 77,7 tahun, sedangkan bayi perempuan dapat bertahan hingga 81,9 tahun.
Perbedaan ini diduga karena tingginya rata-rata penyakit jantung dan risiko hidup yang harus ditanggung seorang pria. Hormon estrogen juga diklaim melindungi perempuan dari penyakit jantung.
Dalam laporan yang diterbitkan Scientific American pada November ini, Professor Tom Kirkwood dari Newcastle University, Inggris, menyatakan, tubuh wanita secara genetika memiliki mekanisme lebih baik dalam hal perbaikan sel-sel rusak demi melahirkan keturunan yang sehat.
Kirkwood dalam sebuah wawancara pekan lalu menyebutkan, fakta itu membuat tubuh pria secara biologis terkesan "sekali pakai" (disposable) dan oleh sebab itulah Kaum Adam meninggal di usia lebih muda.
Kirkwood berargumen, tubuh pria bersifat "sekali pakai" karena gen-gen mereka telah diturunkan kepada generasi berikutnya. "Teori ini sekarang sudah dapat diterima secara luas. Penuaan tidak dipicu oleh waktu," ungkap Kirkwood.
Menurut teori yang berkembang, proses penuaan dalam tubuh diatur oleh gen-gen yang menentukan tingkat pemeliharaan yang memperbaiki kerusakan sel. Sebagian besar kerusakan tersebut tidak dapat dihindari dan timbul akibat radikal bebas.
Kerusakan ini dapat mencederai DNA sel ataupun membran sel yang seharusnya diperbaiki. Beberapa kerusakan juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti kebiasaan merokok. Dalam teori Kirkwood, penuaan adalah sesuatu yang tidak diprogram sebelumnya karena gen-gen yang memperbaiki sel dapat dimodifikasi.
Di Inggris, perbedaan angka harapan hidup pria dan wanita saat ini semakin tipis, yakni sekitar 4,2 tahun (turun dari 6 tahun selama kurun waktu 27 tahun terakhir). Bayi laki-laki dapat hidup hingga usia rata-rata 77,7 tahun, sedangkan bayi perempuan dapat bertahan hingga 81,9 tahun.
Perbedaan ini diduga karena tingginya rata-rata penyakit jantung dan risiko hidup yang harus ditanggung seorang pria. Hormon estrogen juga diklaim melindungi perempuan dari penyakit jantung.