Entah kapan dimulainya, trik “sisa” peninggalan zaman baheula ini masih tetap dipakai. Selain rasa masamnya kerap dijadikan bumbu penyedap sayur atau sambal, blimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) ternyata cukup ampuh membersihkan noda membandel di permukaan bidang kaca atau cermin, lantai marmer, atau keramik.
Memang, lain halnya dengan di pedesaan, di perkotaan saat ini agak susah menemukan belimbing wuluh yang biasanya mudah ditemukan di halaman atau kebun milik tetangga. Tetapi, itu bukan masalah. Belimbing wuluh saat ini masih banyak dijumpai di pasar tradisional dan harga sekantongnya tak lebih dari membeli seikat kangkung.
Cara menggunakannya, ikuti langkah berikut :
- Khasiat belimbing wuluh sebagai pembersih terletak pada kadar asamnya. Pilih belimbing wuluh yang sudah matang, tetapi jangan yang terlalu muda atau terlalu tua. Terlalu muda kurang baik, karena kadar asamnya sedikit, sebaliknya kadar asam pada belimbing yang terlalu tua sudah berkurang.
- Cukup ambil dua saja belimbing wuluh untuk membersihkan kaca atau keramik berukuran sedang.
- Kulit belimbing wuluh dikupas, kemudian gosok secara berulang-ulang dan merata ke permukaan kaca atau keramik.
- Biarkan selang beberapa menit, kadar asam belimbing akan bekerja mengelupaskan noda atau kotoran.
- Setelah didiamkan beberapa menit, gunakan sikat untuk menggosok sisa gerusan belimbing wuluh tadi.
- Untuk membersihkan kaca, semprot air sedikit demi sedikit seraya menggosoknya.
- Agar tidak meninggalkan goresan, khusus membersihkan keramik sebaiknya memakai sikat gigi, sedikit sabun dan tambahkan air.
- Pakai lap basah untuk menggosoknya secara perlahan, kemudian gunakan lap kering dan tekan perlahan-lahan untuk mengeringkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar