Candi Gatotkaca yang terletak di sebelah barat kelompok Candi Arjuna di kaki bukit Pangonan menghadap ke barat, dahulu kala di lokasi ini terdapat enam bangunan candi selain candi Gatotkaca ada pula beberapa candi lainnya, yaitu ; candi Sentyaki, candi Antareja, candi Nakula - Sadewa dan candi Nalagareng, karena proses alam hanya candi Gatotkaca yang mampu bertahan hingga saat ini.
Bila melihat dari segi bentuk arsitekturnya candi Gatotkaca tersebut diperkirakan dibangun setelah candi Srikandi, hal ini diketahui dari cara penempatan tangga kaki, jumlah relung, denah bangunan dan denah atap tingkatnya.
Batur candi setinggi sekitar 1 m dibuat bersusun dua dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Anak tangga di batur terlindung dalam dalam bilik penampil.
Sepintas Candi Gatotkaca juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Sekitar setengah meter di luar kaki candi terdapat batu yang disusun berkeliling memagari kaki candi. Di halaman Kompleks Candi Gatutkaca terdapat tumpukan batu reruntuhan keempat candi lain yang belum dapat disusun kembali. Candi Gatutkaca memiliki kala makara yang khas yaitu berupa wajah raksasa yang menyeringai tanpa rahang bawah.
Keindahan candi Gatotkaca ini terkesan sangat alami, karena terletak disekitar pegunungan Dieng, Dataran tinggi Dieng merupakan dataran yang terbentuk oleh kawah gunung berapi yang telah mati. Bentuk kawah jelas terlihat dari dataran yang terletak di tengah dengan dikelilingi oleh bukit-bukit. Sebelum menjadi dataran, area ini merupakan danau besar yang kini tinggal bekas-bekasnya berupa telaga. Bekas-bekas kawah pada saat ini, kadang-kadang masih menampakan aktivitas vulkanik, misalnya pada kawah Sikidang. Disamping itu juga aktivitas vulkanik, yang berupa gas atau uap panas bumi dan dialirkan melalui pipa dengan diameter yang cukup besar, dan dipasang di permukaan tanah untuk menuju ke lokasi tertentu yang berada cukup jauh dari lokasi pemukiman penduduk dan dimanfaatkan untuk Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi.
Dengan kondisi topografi, pemandangan alam yang indah dan situs-situs peninggalan purbakala yang berupa candi, sehingga dataran tinggi Dieng mempunyai potensi sebagai tempat rekreasi dan sekaligus obyek peninggalan objek pengkajian sejarah yang menarik, dan juga ditambahkan lagi dengan adanya bangunan Museum yang menyimpan beragam koleksi arca yang tidak jauh dengan candi tersebut, sehingga warisan budaya tetap selalu terjaga sebagai bukti sejarah peradaban masa lalu.
ternyata ada ya candi gathot kaca wah baru tahu thank dah share sob
BalasHapus